Tuesday, July 20, 2010

Tips Menghadapi Wawancara

Tips Menghadapi Wawancara (1)
Anda belum juga berhasil mendapatkan pekerjaan, padahal sudah beberapa kali sampai pada tahap wawancara? Bisa jadi ada sesuatu yang salah dalam sesi wawancara Anda tersebut. Berikut kami berikan tips-tips sederhana yang bersifat praktis untuk menambah bekal Anda dalam usaha mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

1. Kuasai Bahasa Tubuh Anda
Pada saat menghadapi interview kerja, pastikan Anda mengontrol dengan baik semua bahasa tubuh Anda. Jabat tangan si pewawancara dengan hangat, ucapkan salam dan sebut nama Anda dengan jelas. Sebaiknya Anda tidak duduk sebelum dipersilakan. Tegakkan dagu dan punggung Anda pada saat duduk dan jangan munculkan gerakan-gerakan berulang yang menunjukkan bahwa Anda nervous. Kuasai irama bicara Anda agar tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Jangan lupa untuk selalu menatap mata si pewawancara saat Anda berbicara.

2. Usahakan Jangan Datang Terlambat
Keterlambatan menghadiri wawancara kerja adalah sebuah kesalahan fatal yang sulit dimaafkan oleh hampir semua pewawancara. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya, kemacetan sering menjadi biang keladinya. Tetapi bila alasan ini Anda kemukakan, akan terdengar basi di telinga si pewawancara. Untuk itu ada baiknya Anda melakukan uji coba ke lokasi perusahaan yang bersangkutan sehari sebelum waktu wawancara, untuk memperkirakan waktu tempuh yang diperlukan. Agar lebih akurat, bila perlu lakukan uji coba pada jam-jam yang kurang lebih bersamaan dengan waktu wawancara pada keesokan harinya.

3. Kuasai informasi yang berkaitan dengan posisi yang dilamar

Untuk menghadapi wawancara kerja, penting sekali untuk memiliki informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan dan pekerjaan yang ingin Anda lamar. Pada umumnya pewawancara akan sangat menghargai dan terkesan, bila Anda sudah banyak mengetahui tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan yang ingin Anda masuki. Cari tahu tentang produk perusahaan tersebut, bagaimana distribusinya, siapa kompetitornya, bagaimana positioning nya, apa yang sekiranya bisa Anda berikan sebagai kontribusi bila Anda diterima dan sebagainya. Pilih saat yang tepat untuk menyatakan apa yang sudah Anda ketahui ini, tetapi usahakan jangan sampai Anda terkesan sok tahu atau menggurui.

4. Kuasai Expresi diri anda
Pada saat menghadapi wawancara kerja, Anda perlu menunjukkan bahwa Anda berminat dan memiliki apresiasi terhadap perusahaan yang bersangkutan. Tidak ada pewawancara yang senang jika perusahaannya hanya dinilai "sebelah mata" oleh si pelamar. Tetapi sebaiknya Anda juga tidak berlebihan. Pujian yang terlalu berlebihan terhadap perusahaan tersebut bisa terkesan menjilat atau malah akan menggelikan si pewawancara karena ia tahu persis bagaimana sebetulnya kondisi perusahaannya


5. Kuasai Resume Anda
Pada saat menghadapi wawancara, bersiaplah untuk menghadapi pertanyaan seputar Resume yang Anda ajukan. Kuasai data diri Anda sendiri, pelajari baris demi baris dan tanyakan mengapa dan bagaimana. Pastikan bahwa Anda bisa menjawab dengan mantap dan lancar bila si pewawancara bertanya lebih jauh tentang informasi yang Anda cantumkan di resume Anda, seperti misalnya : mengapa Anda memilih jurusan akuntansi? Bagaimana Anda bisa memperoleh IPK 3,75? Mengapa Anda keluar dari perusahaan sebelumnya? Bagaimana cara Anda mencapai target di perusahaan sekarang? Dan seterusnya. Bila perlu dan memungkinkan, mintalah teman Anda untuk mempertanyakan isi Resume Anda.

6. Perhatikan Penampilan Anda

Sekilas nampak sepele. Namun, sesungguhnya penampilan memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan Anda dalam wawancara kerja.
Pastikan penampilan Anda bersih, rapi dan enak dilihat. Sebelum masuk ke kantor yang dituju, ada baiknya ada merapikan diri terlebih dahulu di toilet. Cuci tangan Anda, rapikan kembali baju dan rambut Anda, bila perlu semprotkan pengharum tubuh. Jika Anda pria, bila perlu cuci muka agar wajah Anda terlihat bersih dan segar.
Hati-hati dengan pilihan busana Anda agar tidak memberikan kesan yang salah. Gunakan busana yang bisa mencerminkan profesionalitas. Pilih busana dengan model atau motif yang bersifat formal dan sopan, tidak menyolok dan berwarna netral. Bagi wanita, aksesori bisa dikenakan sebagai pelengkap, tetapi pastikan jenisnya tidak terlalu berlebihan dan ukurannya tidak terlalu besar. Kekecualian bisa diberikan bila Anda melamar ke perusahaan di bidang industri kreatif seperti biro iklan atau fesyen.


Berdasarkan pemantauan kami terhadap iklan lowongan yang ada, Interpersonal Skill merupakan salah satu dari soft skill yang banyak diminta oleh perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi.

Sudahkah Anda memiliki ketrampilan ini? Silakan simak beberapa poin berikut:

° Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari.
° Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun antara lain dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif.
° Asertif secara sederhana berarti: mampu secara aktif menyatakan gagasan, harapan atau perasaan (baik yang positif atau negatif) secara langsung dan apa adanya, tanpa menyerang atau merugikan orang lain.
° Berlaku asertif yang tampaknya mudah ini seringkali menjadi ekstra sulit dalam situasi konflik atau situasi di mana terjadi perbedaan kepentingan antar individu dalam suatu kelompok/organisasi.

Prinsip-prinsip dasar perilaku atau komunikasi yang asertif antara lain adalah menghargai hak orang lain untuk menyampaikan gagasan atau pendapat, untuk didengarkan dan diperlakukan dengan penuh respek serta untuk berbeda pendapat.

° Perilaku atau komunikasi asertif membantu kita untuk mendapatkan citra positif tentang diri sendiri dan orang lain, mengembangkan saling respek dengan orang lain, membantu kita mencapai tujuan, melindungi diri kita agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain sekaligus tidak melukai orang lain.
° Perilaku atau komunikasi asertif bertujuan untuk mencapai win-win solution, di mana masing-masing pihak yang berinteraksi dapat merasakan kepentingannya terakomodir tanpa merasa dikalahkan atau berkurang harga dirinya.
° Orang-orang yang asertif biasanya ekspresif dan jujur, bila berbicara langsung ke inti permasalahan, tidak mudah terpancing emosinya, berorientasi pada solusi serta dihargai dan menghargai orang lain.
° Contoh komunikasi asertif ketika harus menegur orang lain: "Saya merasa terganggu kalau kamu terlambat hadir di rapat ini. Saya merasa membuang waktu dan frustasi kalau harus mengulang kembali apa yang sudah saya bicarakan. Bisakah kamu datang tepat waktu lain kali?"
° Peganglah prinsip menghargai orang lain dengan menguasai bahasa tubuh, ekspresi wajah dan intonasi Anda ketika berkomunikasi secara asertif.
° Bersikap asertif sangat berguna dalam membangun Interpersonal Skill secara umum, tetapi penerapannya tetap harus selektif karena mungkin tidak bisa berhasil untuk semua kasus.

Berdasarkan pengamatan kami terhadap iklan-iklan lowongan kerja yang masuk ke karir.com, ada beberapa soft skills yang sangat sering diajukan sebagai persyaratan umum bagi berbagai fungsi kerja/jabatan.

Persyaratan ini penting untuk Anda ketahui sebagai bahan introspeksi diri sendiri mengenai kesiapan Anda untuk bersaing di dunia kerja. Sudahkah Anda memilikinya? Simak berikut ini :

1.Memiliki inisiatif
2.Sanggup bekerja keras dan di bawah tekanan
3.Dapat bekerja dalam tim
4.Interpersonal skill
5.Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
6.Memiliki jiwa kepemimpinan

No comments: